10 Tips Brilian Menghadapi Atasan yang Menyulitkan

1. Memastikan Sikap Bos Buruk.

Sebelum mencoba mengatasi bos yang memang menyulitkan, cari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan prilaku buruknya seperti itu. Apakah karena memang sifatnya ataukah karena anak buah yang terlalu menyulitkannya. Caranya, perhatikan sikap bos selama beberapa hari, apa yang membuatnya bisa mengatasi masalah dengan baik atau kapan dan bagaimana ketika tidak dapat menguasai keadaan dan bersikap buruk. Ketika dia melakukan hal yang buruk, bayangkan dan carilah beberapa alasan yang bisa memaafkannya. Apakah hal tersebut terjadi karena kesalahannya atau sesuatu yang diluar kontrolnya.

2. Cari Tahu Motivasi Bos.

Memahami kenapa dan bagaimana perilaku bos yang buruk ketika menghadapi kedaaan dapat membuat kita mengerti apa yang dilakukannya. Dan ketika ia mulai bersikap buruk maka carilah beberapa sudut pandang lain agar lebih obyektif .

3. Jangan Biarkan Berdampak Pada Pekerjaan.

Seburuk appaun sikap bos, hindari saja agar tidak mempengaruhi produktivitas kerja. Satu hal yang diingat adalah selalu bekerja dengan maksimal sehingga para pimpinan yang lain di perusahaan pun akan memberikan penilaian yang baik. Jangan sampai memperlihatkan produktivitas yang menurun atau bekerja lebih lambat. Hal tersebut justru akan mendekatkan pada hal-hal yang bisa dijadikan alasan bos untuk mengeluarkan dari pekerjaan.

4. Selalu Siap Selangkah Lebih Dulu

Ketika menghadapi bos yang menyulitkan ini, cara yang handala adalah menghadapinya dengan selalu siap mengantisipasi dan inisiatif. Misalnya, sudah menyiapkan berkas atau menyelesaikan pekerjaan sebelum diminta. Selalu siap sedia akan membuatnya tidak memiliki alasan apapun dan bisa menganggap bahwa karyawannya bertanggung jawab.

5. Rapi Dan Teratur

Pastikan semua dokumen yang seringkali diminta selalu siap dan cepat diberikan. Biasakan mencatat semua permintaan bos. Dan kreatiflah agar dapat mengingat dan mengerti pola bos ketika menyuruh atau memberikan pekerjaan.

6. Menunggu

Menghadapi konflik? Berfikir sebelum bertindak. Terkadang waktu yang bisa membuat segala kemungkinan bisa terjadi ketika memiliki konflik dengan bos.  Lebih baik menunggu untuk menjadi lebih baik daripada mengkonfrontasi situasi yang dihadapi. Perhatikan saat yang tepat untuk berbicara, apakah dia sedang dalam keadaan baik  atau sedang bermasalah.

7. Bersikaplah Sebagai Pemimpin

Berbeda halnya ketika menghadapi bos yang tidak memiliki kemampuan, diperlukan keberanian untuk memutuskan hal yang terbaik bagi perusahaan, bersikaplah sebagai pemimpin. Jika kita tahu potensi lebih baik dari bos maka tidak ada alasan untuk membuat keadaan lebih baik untuk kemajuan perusahaan. Orang yang secara alami melakukan hal ini maka akan diikuti oleh teman-temannya sebagai pimpinan informal. Manajemen juga akan melihat bagaimana inisiatif yang dilakukan tapi tanpa merendahkan fungsi dan jabatan bos di kantor.

8. Mencari Tahu Pemicu

Ketika bos tidak bisa mengontrol kemarahannya maka selidikilah apa yang bisa membantunya dan membuatnya menjadi tenang dan tidak bersikap menyebalkan.

9. Gunakan Tips Seperti Pasangan Sedang Terapi

Menghadapi orang yang tidak memiliki kesepahaman maka lebih baik menggunakan tips yang dilakukan oleh pasangan ketika mengikuti terapi. Caranya, cari tahu apa yang menjadi ketidaksepahaman, berikan kesempatan untuk mengungkapkannya secara bergantian dan saling mendengarkan kemudian mencoba memposisikan pada lawan sehingga bisa mendapatkan pandangan yang baru.

10. Hindari Untuk Menjadi Bos Yang Menyebalkan

Ketika diwawancara dengan perusahaan baru maka lakukanlah penelitian sebanyak mungkin agar mampu menguasai keadaan. Berkenalan dan akrab dengan  teman kantor baru dengan makan siang bersama juga dapat membuat kita memahami bagaimana budaya kantor baru. Dan juga mengetahui sebanyak mungkin seperti apa bos yang kita hadapi tanpa membuatnya terkesan menakutkan.

Swita/The Daily Muse

Sumber: tabloidnova.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

18 − eight =